Jakarta, infoDKJ.com | Rabu, 1 Oktober 2025
Rasulullah ﷺ adalah sosok yang sangat pemberani, tegar bagaikan gunung, tidak gentar menghadapi ancaman, bencana, maupun peperangan. Beliau sepenuhnya bertawakal kepada Allah, ridha dengan ketetapan-Nya, serta yakin pada janji-Nya. Dalam medan perang, beliau selalu berada di garis depan, tidak pernah mundur, bahkan rela mempertaruhkan nyawanya. Saat orang lain mencari perlindungan, beliau tetap tegar menghadapi bahaya.
Keberanian di Medan Perang
Rasulullah ﷺ tidak pernah gentar meskipun musuh lebih banyak dan lebih kuat. Beliau maju di barisan terdepan, mengatur strategi, serta memberi semangat kepada kaum muslimin.
Dalam Perang Hunain, ketika sebagian pasukan mundur, beliau tetap tegak bersama beberapa sahabat hingga turun ayat Allah dalam QS. An-Nisa: 84. Rasulullah ﷺ menghadapi pedang dan tombak musuh dengan penuh ketenangan, bahkan tersenyum saat bertempur.
Meski pernah terluka, gigi serinya patah, dan menyaksikan banyak sahabat gugur, beliau tidak pernah patah semangat. Hatinya tetap kuat, keberaniannya lebih tajam daripada pedang.
Pemimpin yang Tegar dan Penuh Doa
Rasulullah ﷺ adalah pemimpin yang paling berani. Dalam Perang Badar, beliau ikut langsung berperang, menyerukan jihad, memberi semangat, dan memimpin pasukan di garis depan.
Saat musuh menyerang dari segala penjuru hingga kaum muslimin gentar dan goyah, beliau tetap tenang, mendirikan shalat, berdoa, dan memohon pertolongan Allah. Doa beliau dikabulkan dengan turunnya badai dan bantuan malaikat yang mengalahkan musuh.
Bahkan pada malam sebelum perang, ketika pasukan terlelap tidur, Rasulullah ﷺ berjaga dalam doa dan shalat. Keberanian, ketegaran, dan kekuatan hatinya tiada tanding, menjadikannya teladan pemberani sejati.
Keinginan Syahid Berulang Kali
Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
“Demi Tuhan yang diriku berada dalam genggaman kekuasaan-Nya, sungguh aku ingin seandainya terbunuh di jalan Allah, kemudian dihidupkan kembali, lalu terbunuh lagi.”
(HR. Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah)
Hadis ini menunjukkan betapa tingginya keberanian dan keikhlasan beliau dalam membela agama Allah.
Bersambung ke episode 5 ...
Dikutip dari terjemahan kitab: Muhammad Ka-annaka Taroohu “Visualisasi Kepribadian Muhammad SAW”
Karya Dr. 'Aidh bin 'Abdullah Al-Qarni
Editor: Ahmad Hariyansyah