Jakarta, infoDKJ.com | Rabu, 1 Oktober 2025
Oleh: Ahmad Hariyansyah
Peribahasa Persia mengatakan:
"Saat pohon tumbang, semua orang mendengar suaranya.
Tapi saat pohon tumbuh, tak seorang pun mendengarnya."
Begitulah kehidupan manusia. Kegagalan, kejatuhan, dan kesalahan sering kali menjadi bahan perbincangan, disoroti, bahkan diperbesar. Sementara proses pertumbuhan—belajar, berbenah diri, bekerja keras, dan mendekat kepada Allah—sering berlangsung dalam kesunyian, jauh dari perhatian manusia.
Namun dalam pandangan Islam, justru proses sunyi itulah yang paling bernilai di sisi Allah. Pertumbuhan iman, kesabaran dalam kesulitan, serta istiqamah dalam amal saleh, meski tak tampak oleh manusia, senantiasa diketahui Allah dengan sempurna.
Allah Mengetahui Proses yang Tersembunyi
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan tidaklah kamu berada dalam suatu keadaan, dan tidak membaca suatu ayat dari Al-Qur’an, dan tidak pula kamu mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi dan tidak (pula) di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak pula yang lebih besar dari itu, melainkan semua tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).”
(QS. Yunus: 61)
Ayat ini menegaskan bahwa setiap amal kita, sekecil apa pun, termasuk perjuangan yang tidak disaksikan manusia, tidak pernah luput dari perhatian Allah.
Pertumbuhan Sejati Ada pada Kesabaran
Rasulullah ï·º bersabda:
“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Jika ia ditimpa kesulitan, ia bersabar, maka itu baik baginya.”
(HR. Muslim, no. 2999)
Pertumbuhan iman justru banyak terjadi di saat-saat sulit. Ketika manusia diuji untuk tetap sabar, tetap berbenah, tetap bekerja keras, dan tidak menyerah.
Jangan Minder dalam Kesunyian
Kadang manusia merasa minder ketika usahanya tidak terlihat, atau perjuangannya tak mendapat pujian. Padahal, Islam mengajarkan bahwa Allah lebih melihat isi hati dan amal tersembunyi ketimbang penilaian manusia.
Rasulullah ï·º bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, tetapi Allah melihat hati dan amal kalian.”
(HR. Muslim, no. 2564)
Artinya, meski dunia tidak melihat prosesmu, Allah tetap menghargainya.
Tumbang Itu Sesaat, Tumbuh Itu Seumur Hidup
Kegagalan hanyalah momen singkat—ibarat pohon yang tumbang dengan suara keras. Tetapi pertumbuhan adalah perjalanan panjang, sepi dari sorotan, namun justru membentuk ketangguhan iman seorang hamba.
Allah menegaskan dalam Al-Qur’an:
“Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya). Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya).”
(QS. Az-Zalzalah: 7–8)
Setiap amal kebaikan, sekecil apa pun, tidak akan pernah sia-sia di sisi Allah.
Penutup
Jangan berkecil hati jika perjalanan hidupmu sepi dari sorotan. Biarkan proses itu berlangsung dalam kesunyian, sebab Allah Maha Mengetahui.
Tumbang hanya sesaat. Tetapi tumbuh adalah seumur hidup.
Maka teruslah tumbuh dalam iman, amal, dan kebaikan—meski manusia tidak melihatnya.