Jakarta, infoDKJ.com | Minggu, 2 November 2025
Oleh: Ahmad Hariyansyah
Kesombongan adalah sifat tercela yang dapat merusak hati dan merendahkan martabat seorang hamba di hadapan Allah SWT. Sifat ini dapat muncul dalam berbagai bentuk: ada yang sombong karena harta, merasa lebih mulia sebagai orang kaya; ada yang sombong karena tahta, merasa lebih berkuasa dari orang lain; dan ada pula yang sombong karena ilmu, menganggap dirinya paling pintar sementara orang lain dianggap bodoh.
Padahal, semua kelebihan yang dimiliki manusia hanyalah titipan Allah SWT dan merupakan ujian, apakah seseorang mampu mensyukurinya atau justru menjadikannya alat untuk merendahkan orang lain. Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.”
(QS. Al-Isra: 37)
Ayat ini menegaskan bahwa kesombongan tidak memberi manfaat apa pun bagi manusia. Sebesar apa pun kekayaan, kekuasaan, maupun ilmu yang dimiliki, semuanya tidak akan mampu mengangkat manusia melebihi ciptaan Allah lainnya — apalagi melebihi Sang Pencipta.
Kesombongan: Penyakit Hati yang Halus
Manusia dilahirkan dengan fitrah yang suci. Namun dalam perjalanan hidupnya, ia bisa terpengaruh oleh bisikan syaitan. Ketika hati mulai merasa lebih dari yang lain, di situlah benih kesombongan tumbuh. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan meskipun sebesar biji sawi.”
(HR. Muslim, no. 91)
Hadis ini menunjukkan betapa beratnya dosa kesombongan. Sifat ini bukan hanya mengganggu hubungan antarsesama manusia, tetapi juga menjauhkan seorang hamba dari rahmat Allah SWT.
Sumber Kesombongan
Manusia terjerumus dalam kesombongan karena menjauh dari Allah dan Rasul-Nya. Hati yang kosong dari dzikir dan iman akan mudah dipengaruhi oleh syaitan. Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
(QS. Al-Baqarah: 168)
Syaitan adalah makhluk pertama yang menolak perintah Allah karena kesombongannya. Saat Allah memerintahkannya untuk sujud kepada Adam, ia berkata:
“Aku lebih baik daripadanya (Adam). Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”
(QS. Al-A’raf: 12)
Kesombongan Iblis inilah yang menjadikannya terlaknat untuk selama-lamanya. Maka siapa pun yang mengikuti jejaknya akan menanggung akibat yang sama — jauh dari rahmat Allah SWT.
Penutup
Setiap manusia harus menyadari bahwa segala kelebihan yang dimilikinya hanyalah amanah. Harta, tahta, dan ilmu bukan untuk dibanggakan, melainkan untuk digunakan sebaik-baiknya sebagai bentuk syukur dan amal shalih.
Kesombongan hanya akan menjatuhkan manusia ke derajat yang hina, sementara kerendahan hati justru akan mengangkat derajat seseorang di sisi Allah SWT dan sesama manusia.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa merendahkan diri karena Allah, maka Allah akan meninggikannya. Dan barangsiapa sombong, maka Allah akan merendahkannya.”
(HR. Muslim, no. 2588)
Semoga kita semua dijauhkan dari sifat sombong, diberi kekuatan untuk selalu rendah hati, dan senantiasa dekat dengan Allah SWT.
