Jakarta, infoDKJ.com | Rabu, 12 November 2025
Oleh: Ahmad Hariyansyah
Sering kali kita merasa lelah ketika melihat “gunung besar” di depan: cita-cita yang tinggi, ujian hidup yang berat, atau tanggung jawab yang tampak mustahil diselesaikan. Namun, sesungguhnya yang paling sering membuat langkah kita terhenti bukanlah besarnya tantangan, melainkan “kerikil kecil di sepatu” — hal-hal kecil yang kita abaikan, namun diam-diam mengikis semangat dan keikhlasan.
Dalam kehidupan beriman, kerikil kecil itu bisa berupa dosa kecil yang dibiarkan, rasa malas yang diulang, atau hati yang tidak dijaga dari iri dan dendam.
Allah SWT mengingatkan dalam firman-Nya:
“Dan peliharalah dirimu dari dosa-dosa kecil maupun besar yang tampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang-orang yang mengerjakan dosa akan diberi balasan karena apa yang mereka kerjakan.”
(QS. Al-An’am: 120)
Ayat ini mengajarkan bahwa tidak ada dosa yang sepele jika dilakukan terus-menerus tanpa taubat. Seperti kerikil kecil yang terus menggesek kulit kaki, dosa kecil yang diulang akan melukai hati, hingga membuatnya keras dan jauh dari cahaya iman.
Rasulullah ï·º bersabda:
“Jauhilah dosa-dosa kecil, karena perumpamaannya seperti sekelompok orang yang mengumpulkan kayu bakar. Hingga apabila mereka telah mengumpulkannya, maka dinyalakanlah api, dan membakar mereka semuanya.”
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Dalam kehidupan sehari-hari, “kerikil” itu bisa berupa kebiasaan menunda shalat, lalai berdzikir, atau membiarkan hati dipenuhi prasangka buruk.
Sering kali kita sibuk mengejar cita-cita besar — ingin sukses, ingin bahagia, ingin menjadi orang yang lebih baik — tetapi tidak membersihkan langkah dari penghalang-penghalang kecil yang justru menjadi sumber tersandungnya jalan kita.
Padahal, Allah tidak menuntut kita langsung mendaki puncak, melainkan terus berjalan dengan langkah yang bersih dan istiqamah.
Rasulullah ï·º bersabda:
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang dilakukan terus-menerus meskipun sedikit.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menegaskan bahwa konsistensi dalam hal kecil lebih bernilai daripada semangat besar yang hanya sesaat.
Membersihkan “kerikil-kerikil” dalam diri — seperti malas, iri, marah, dan sombong — adalah bagian dari jihad terbesar, yaitu mujahadah an-nafs (berjuang melawan hawa nafsu).
Dengan hati yang bersih, langkah kita menuju puncak kehidupan akan ringan dan penuh keberkahan.
Kesimpulan
Jangan remehkan hal-hal kecil dalam hidup.
Kadang bukan karena gunung terlalu tinggi kita gagal mendaki, tetapi karena sepatu kita dipenuhi kerikil yang tak kunjung dibersihkan.
Bersihkan langkah dengan taubat, dzikir, dan muhasabah setiap hari.
Sebab, kemenangan besar dalam hidup sering lahir dari kesungguhan menjaga hal-hal kecil yang bernilai di sisi Allah SWT.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
(QS. Ar-Ra’d: 11)
