Jakarta, infoDKJ.com | Selasa, 25 November 2025
Oleh: Ahmad Hariyansyah
Setiap tanggal 25 November, bangsa ini kembali diingatkan tentang betapa berharganya peran seorang guru. Mereka adalah lentera yang menerangi jalan masa depan—menuntun manusia dari gelapnya ketidaktahuan menuju cahaya ilmu dan akhlak. Namun sejatinya, Hari Guru bukan hanya milik guru di sekolah, tetapi milik siapa saja yang telah mengajarkan kebaikan dalam hidup kita.
Guru Pertama: Ibu, Pangkuan yang Menjadi Sekolah Kehidupan
Seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Dari pangkuannyalah lahir kasih sayang, adab, kejujuran, dan ketulusan. Perannya sangat besar dalam membentuk karakter awal seorang manusia.
Allah berfirman:
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang…”
(QS. Al-Isra: 24)
Ayat ini menegaskan bahwa orang tua—terutama ibu—adalah gurunya cinta, yang keberadaannya harus dihormati dan dihargai.
Guru Kedua: Ayah yang Mengajarkan Arti Keteguhan
Jika ibu adalah sumber kasih sayang, maka ayah adalah simbol kekuatan dan keteguhan. Dari ayahlah seorang anak belajar arti perjuangan, kerja keras, dan kesiapan menghadapi kehidupan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sebaik-baik nafkah yang diberikan seseorang adalah nafkah yang diberikan kepada keluarganya.”
(HR. Tirmidzi)
Ayah adalah guru dalam diam; lewat keringat dan pengorbanan, ia mengajar tanpa kata.
Guru di Sekolah: Pendidik yang Menghidupkan Ilmu
Para guru di sekolah adalah pilar peradaban. Mereka tidak hanya mengajarkan membaca dan berhitung, tetapi juga menanamkan nilai moral, membentuk karakter, dan menginspirasi generasi masa depan.
Allah berfirman:
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”
(QS. Al-Mujadilah: 11)
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
“Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi.”
(HR. Abu Dawud)
Setiap kata yang mereka ajarkan adalah cahaya, dan setiap kesabaran mereka adalah pahala yang terus mengalir.
Murobbi dan Pembimbing Ruhani: Guru Hati yang Menuntun Kembali kepada Allah
Murobbi bukan sekadar pengajar, melainkan pembimbing ruhani yang menghidupkan kembali iman dalam hati. Mereka mengajarkan ketundukan, keikhlasan, dan jalan untuk mendekat kepada Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allah, para malaikat, penduduk langit dan bumi, bahkan semut di lubangnya serta ikan di laut, semuanya bershalawat bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.”
(HR. Tirmidzi)
Betapa mulianya mereka yang menuntun iman dan akhlak.
Amal Tanpa Henti: Warisan Abadi Seorang Guru
Apa yang diajarkan seorang guru tidak pernah hilang. Ilmunya terus mengalir, bahkan ketika ia telah tiada.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.”
(HR. Muslim)
Ilmu yang mereka ajarkan menjadi amal jariyah yang tidak pernah kering.
Penutup
Hari Guru adalah momen untuk mengingat semua sosok yang telah membentuk hidup kita:
- Guru di kelas yang sabar mengajar tanpa pamrih
- Ibu yang menjadi madrasah pertama
- Ayah yang mengajarkan keteguhan
- Murobbi yang membimbing jiwa kembali kepada Allah
Semoga Allah membalas seluruh usaha, lelah, dan pengorbanan mereka dengan pahala yang tidak terputus, menjadikan setiap tetes keringat mereka sebagai amal yang terus mengalir hingga akhir zaman.
Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.


