Jakarta, infoDKJ.com — Suasana haru bercampur bahagia menyelimuti halaman Taman Baca RW 02 Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Minggu (9/11), saat Gerakan 24 Bela Bangsa merayakan miladnya yang penuh makna. Bukan sekadar perayaan, kegiatan ini menjadi momentum untuk meneguhkan komitmen pengabdian dan memperkuat solidaritas sosial di tengah masyarakat.
Acara berlangsung hangat dan sederhana, namun sarat nilai kebersamaan. Sejak pagi, warga dan anggota organisasi berdatangan memenuhi lokasi yang dihiasi spanduk bertuliskan “Satu Hati untuk Bangsa”.
Tampak hadir Ketua Umum Gerakan 24 Bela Bangsa, Riyanto Bim Drajat, Sekretaris Jenderal Lala Komalawati, serta jajaran pengurus DPP, DPW, dan DPD. Kehadiran tokoh masyarakat seperti Ketua RW 02 Pekojan, Babinsa Sertu Tri Nurhadi, Bimas Aiptu Dede Sugiono, dan perwakilan Kasuban Kesbangpol Jakarta Barat, Zakiah, menambah semarak acara.
Tidak ketinggalan Habib Quraish, tokoh agama Pekojan, yang memberikan tausyiah penuh makna tentang pentingnya kepedulian terhadap sesama.
Santunan Anak Yatim dan Doa Kebersamaan
Puncak kegiatan ditandai dengan pemberian santunan kepada anak-anak yatim, simbol nyata kepedulian sosial yang menjadi ciri khas Gerakan 24 Bela Bangsa. Senyum anak-anak yang menerima santunan seolah menjadi pengingat bahwa perjuangan sejati dimulai dari keikhlasan untuk berbagi.
Ketua Panitia Milad, Ardi Marsono, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini.
“Milad ini bukan hanya selebrasi, tapi refleksi. Terima kasih kepada para panitia, donatur, dan warga yang turut mendoakan keberlangsungan gerakan ini,” ucapnya.
Pesan Semangat dari Sekjen Lala Komalawati
Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal Lala Komalawati menyampaikan pesan inspiratif yang menggetarkan semangat para hadirin.
“Kita tidak perlu menunggu besar untuk berbuat baik. Dari langkah kecil yang tulus, dari hati yang bersih, di situlah perubahan besar dimulai,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa Gerakan 24 Bela Bangsa bukan sekadar organisasi, melainkan wadah pengabdian dan gotong royong, tempat setiap anggotanya bekerja dengan hati demi kemaslahatan bersama.
“Yang membuat kita kuat bukan harta, bukan pangkat, tapi rasa saling percaya dan semangat kebersamaan,” tegasnya disambut tepuk tangan peserta.
Apresiasi Pemerintah dan Pesan Spiritualitas
Dukungan datang dari Kasuban Kesbangpol Jakarta Barat, Zakiah, yang memberikan apresiasi atas kiprah Gerakan 24 Bela Bangsa.
“Kegiatan seperti ini memperkuat nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat. Kami berharap semangat kebangsaan dan kepedulian sosial terus dijaga,” ujarnya.
Sementara itu, dalam tausyiahnya, Habib Quraish menegaskan pentingnya menumbuhkan kasih sayang terhadap anak yatim.
“Memberi kepada anak yatim bukan hanya amal, tapi bukti cinta dan iman. Semoga Gerakan 24 Bela Bangsa terus istiqamah menebar manfaat bagi umat,” pesannya dengan penuh kelembutan.
Meneguhkan Langkah, Menyebar Manfaat
Acara milad diakhiri dengan doa bersama dan penyerahan santunan secara simbolis, diiringi lantunan shalawat yang membuat suasana menjadi haru dan penuh kehangatan.
Melalui momentum milad ini, Gerakan 24 Bela Bangsa menegaskan komitmennya untuk terus menjadi motor penggerak sosial dan kebangsaan, menanamkan nilai keikhlasan, solidaritas, dan cinta tanah air dalam setiap langkah perjuangan.
“Dari hati yang ikhlas, kita bangun bangsa yang berdaya,” demikian pesan penutup dari Sekjen Lala Komalawati yang menjadi refleksi seluruh peserta hari itu.
(Rill)
