Jakarta, infoDKJ.com | Senin, 22 Desember 2025
Oleh: Ahmad Hariyansyah
Takwa merupakan standar tertinggi yang Allah SWT tetapkan bagi hamba-hamba-Nya. Ia bukan sekadar label keimanan, melainkan tolok ukur kemuliaan manusia di sisi Allah. Bukan harta, jabatan, atau keturunan yang meninggikan derajat seseorang, melainkan ketakwaannya.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.”
(QS. Al-Hujurat: 13)
Ayat ini menegaskan bahwa takwa adalah ukuran hakiki nilai seorang hamba di hadapan Allah.
Lebih dari itu, takwa juga menjadi kunci pertolongan dan keberkahan hidup. Allah menjanjikan jalan keluar dari setiap kesulitan serta rezeki yang datang dari arah yang tak pernah disangka-sangka.
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.”
(QS. Ath-Thalaq: 2–3)
Janji ini menjadi penguat hati bahwa takwa bukan beban, melainkan sumber ketenteraman dan solusi kehidupan.
Ciri-Ciri Orang yang Bertakwa
Takwa tidak cukup diucapkan dengan lisan, tetapi harus tercermin dalam sikap, akhlak, dan perbuatan sehari-hari. Berikut beberapa ciri utama orang yang bertakwa sebagaimana diajarkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah:
1. Mampu Menahan Amarah
Orang bertakwa tidak dikuasai emosinya. Ia mampu mengendalikan diri, terutama saat marah.
Rasulullah SAW bersabda:
“Bukanlah orang kuat itu yang menang dalam bergulat, tetapi orang kuat adalah yang mampu menahan dirinya ketika marah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Menahan amarah adalah bentuk kekuatan batin yang lahir dari ketakwaan.
2. Tidak Menyimpan Dendam dan Mudah Memaafkan
Salah satu tanda hati yang bertakwa adalah lapang dalam memaafkan kesalahan orang lain.
Allah SWT berfirman:
“Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.”
(QS. Ali Imran: 134)
Memaafkan bukan tanda kelemahan, melainkan kemuliaan akhlak.
3. Jujur dalam Perkataan dan Perbuatan
Kejujuran adalah fondasi takwa. Tanpa kejujuran, iman akan rapuh.
Nabi SAW bersabda:
“Hendaklah kalian berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga.”
(HR. Muslim)
Orang yang bertakwa menjadikan kejujuran sebagai prinsip hidup, meski terasa berat.
4. Mengasihi dan Menyayangi Sesama Makhluk
Takwa melahirkan kelembutan hati dan kasih sayang, bukan kekerasan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Orang-orang yang penyayang akan disayangi oleh Ar-Rahman. Sayangilah makhluk di bumi, niscaya kamu akan disayangi oleh yang di langit.”
(HR. Tirmidzi)
Kasih sayang kepada sesama adalah cermin kedekatan seorang hamba dengan Allah.
5. Berbuat Kebaikan dan Menjauhi Kerusakan
Orang bertakwa selalu berusaha menjadi sumber kebaikan, bukan penyebab kerusakan.
Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.”
(QS. Al-A’raf: 56)
Takwa menuntun seseorang untuk menjaga harmoni kehidupan dan lingkungan.
Penutup
Bertakwa bukan hanya soal ibadah ritual, tetapi bagaimana akhlak terjaga dalam setiap aspek kehidupan. Ia tampak dari kemampuan menahan amarah, memaafkan, bersikap jujur, menyayangi sesama, serta menjauhi perbuatan yang merusak.
Mari kita jadikan takwa sebagai bekal utama hidup. Karena dengannya, Allah menjanjikan jalan keluar, keberkahan, ketenteraman, dan kemuliaan yang sejati.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang bertakwa.
Aamiin.


